Sunday, September 16, 2012

Cerita MOPD

  Cerita ini belum begitu lama terjadi, dan juga kalau memang kurang asyik ya maklumi saja, karena ini blog pertama saya.
  Bermula di awal bulan Juli 2012, saya dan seluruh teman-teman saya yang menjadi siswa/i baru SMA NEGERI 1 CIKARANG UTARA melaksanakan MOPD. Selama MOPD saya 1 kelas dengan teman saya yaitu Berna Wahyu Setiawan, Abdullah Al-Hafidzi, dan masih banyak lagi teman-teman saya yang berasal dari SMP NEGERI 1 CIKARANG UTARA yang menjadi siswa/i baru SMA NEGERI 1 CIKARANG UTARA angakatan 2012/2013, termasuk juga dengan pacar saya.
  Saat hari pertama MOPD saya merasa seperti orang dari peradaban terpencil yang datang ke kota untuk belajar, dengan topi penyihir layaknya Harry Potter,lengan di gelangi oleh tali rapia, dengan 2 name text yang berisi nama asli dan nama samaran,bertaskan kardus yang di sambungkan dengan tali rapia,dan kaos kaki yang berbeda di kaki kanan dan kiri, saat itu nama samaranku adalah "pocong blangkon" cukup unik mengingat pocong itu memiliki ikatan diatas kepalanya dan kini ikatan itu ditutupi oleh blangkon, mungkin nama yang tepat untuk spesies pocong ini adalah pocong jawa, mengingat tradisi jawa (tepatnya jawa timur) yang selalu memakai blangkon di setiap acara adat, terlepas dari itu sebenarnya yang ada di pikiran saya adalah mengapresiasikan budaya Indonesia kedalam budaya kehantuan, dengan cara memberi nama pocong blangkon. Sempat ada yang bertanya-tanya saat saya membuat nama itu, tapi saya menjawab dengan singkat,yaitu "pocong asli Indonesia", saat saya melihat teman saya pada saat itu saya sedikit illfeel saat membaca nama samaran "pocong update" saya berpikir apakah pocong ini selalu meng-update status setiap 5 menit sekali? Dan benar saja, ternyata semua itu dimulai saat teman saya tersebut memulai hobinya yaitu "update".
  Apabila coret-coret atribut sekolah dilakukan saat kelulusan, maka hal aneh terjadi di hari terakhir MOPD SMA NEGERI 1 CIKARANG UTARA, yaitu mencoret-coret atribut MOPD, seperti tas kardus, topi harry potter, hal ini dimulai ketika saya pertama kali meminta tanda tangan teman saya untuk di papan nama saya, kemudian disusul teman-teman saya juga meminta,dan berlanjut hingga berdesak desakkan meminta tanda tangan kakak OSIS yang sudah selesai bersalam-salaman, hal ini berlangsung hingga semua ricuh dan akhirnya masing-masing kelas berfoto bersama.

No comments:

Post a Comment